Kala mentari sudah menampakkan dirinya, pancaran sinarnya pun mulai terasa hangat. Tubuhku sudah siap untuk menyambut pagi ini, meskipun banyak tugas yang belum ku selesaikan. Walaupun pikiranku sedikit kacau, namun aku tetap berusaha untuk melangkahkan kaki berangkat ke Sekolah dengan senyum yang terus mengembang.
Sesampainya di sekolah gue menuju kelas dan menaruh tas sekolah gue, kemudian berjalan menuju ke pintu untuk menemui Sasha sahabat gue. Di kejauhan, gue melihat Ayhu yang datang dengan wajah cemberut. Matanya terlihat merah, dan mukanya terlihat lembab, sepertinya dia habis nangis. Dia pun langsung masuk ke kelas dan hanya duduk di bangkunya dengan kepala yang di tundukkan. Gue merasa ada yang aneh dengan sikap Ayhu pagi ini. Ayhu yang biasanya ceria, namun pagi ini keceriaan tersebut tak tampak sama sekali dari wajahnya. Gue dan Sasha menghampirinya dan menanyakan mengapa ia seperti itu.
“Yhu, lho kenapa ? pagi-pagi kok sudah cemberut ?” kata Sasha.
”Gag apa-apa kok, gue gag kenapa-napa “lirih Ayhu.
“Lho punya masalah ? cerita dong sama kita, jangan di pendam sendiri!” ujarku. Namun Ayhu hanya menggeleng dan air matanya pun menetes dan membasahi bangkunya. Tak lama kemudian, teman yang lain pun datang. Mereka pun juga berjalan menuju ke bangku Ayhu.
“Mhytha, ayhu kenapa ?” ujar Fifhy sambil ngelirik ayhu yang hanya terus menangis.
“Gag tau, dia tidak mau cerita apa-apa sama kami. Gue dan Sasha pun bingung mengapa ia seperti itu” sahutku sambil menggelengkan kepala. Aku merasa kasihan dengan yang terjadi pada dirinya saat ini.
TEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEETTTTTTTTTTTTTTTTTTTT………..
Bel masuk berdering sangat kencang, semua siswa yang duduk di bawah pohon mulai meninggalkan tempatnya dan beranjak ke kelasnya masing-masing. Kami semua pun kembali ke bangku masing-masing. Beberapa menit kemudian guru kami pun masuk ke kelas. Aktivitas belajar pun berjalan seperti biasanya. Namun, selama pelajaran berlangsung gue tidak memerhatiin pelajaran, gue lebih banyak memperhatikan Ayhu yang hanya diam. Gue bertanya dalam hati,mengapa harus terjadi ? Ayhu yang dulunya ceria dan terlihat tidak ada masalah, kini dia berubah menjadi sosok yang terlihat rapuh.
TEEEEEEETTTT TTEEEEEETTT……
Bel istirahat berbunyi, semua siswa berhamburan keluar kelas. Namun berbeda dengan gue dan teman gue. Kami langsung menuju ke bangku ayhu dan kembali menanyakan masalah apa yang telah dialaminya.
”Yhu, sebenarnya ada apa sih ? Cerita dong sama kita ! masa sama sahabat sendiri kayak gini” ujar Kikhy dengan sedikit kesal.
”iyah.. iyahh…gue akan cerita sama kalian semua” kata Ayhu. Ia pun menceritakan masalah yang dialaminya. Kami tak menyangka bahwa masalah yang dialami ayhu cukup serius. Kami tidak tau kalau ia punya masalah dengan orang tuanya,karna ia tak pernah menceritakannya. Ayhu pun memutuskan untuk pergi dari rumahnya dan memilih untuk tinggal di rumah neneknya. Kami berusaha untuk membujuk Ayhu agar ia ingin kembali ke rumahnya.
“Yhu, apa lho gag bisa fikir-fikir lagi ?? lho gag kasian sama mama lho, pasti dia akan sedih jika lho pergi dari rumah” ujar Suchy.
“Gag, aku gag mau pulang lagi ke rumah itu. Lagi pula sudah tidak ada yang sayang dan peduli sama aku,apalagi Mama aku” kata Ayhu dengan air matanya yang mulai menetes lagi.
“Ya udah..kalau lho gag mau yahh kami juga gag maksa lho kok” kata Ghynha.
“Iyyah,, gue ingin menenangkan diri dulu. Makasih yahh dengan saran kalian semua. Kalian memang sahabat gue yang paling baik. Gue sayang sama kalian semua” sahut Ayhu sambil mengusap air matanya.
Ayhu pun mulai tersenyum kembali. Kini pikirannya sudah tenang. Dia sudah bisa melupakan masalahnya untuk sementara waktu. Kami semua sangat senang, karena dia sudah bisa ceria lagi.
TTTTEEEEETTT TTTEEEEETTTT…..
Bel berbunyi, waktu istirahat pun usai. Semua siswa masuk ke kelasnya masing-masing. Pelajaran pun di mulai. Kini pikiranku tidak berpusat lagi kepada Ayhu. Meskipun aku masih kasihan dengan apa yang terjadi dengan dirinya.
“ Kasihan yah Ayhu” Ucapku kepada Mimhy teman sebangkuku.
“Iyahh,,kasihan banget” balas Mimhy dengan cueknya.
TTTTTTTTTTEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEETTTTTTTTTTT……..
Bel pulang berbunyi. Gue pun segera membereskan buku-buku yang ada di atas meja dan memasukkannya ke dalam tas. Setelah memberi salam kepada ibu Guru dan berjabat tangan. Gue pun keluar kelas dan langsung pulang ajah..
Tersenyumlah Sahabat….
Kami akan selalu bersamamu dikala suka maupun duka…
Karya : Miftahuljannah Muslimin